Imam Shamsi Ali soal Ade Armando: Antara Sesat dan Menyesatkan

Ade Armando/Net. 

GMNEWS, JAKARTA – Imam di Islamic Center of New York, Shamsi Ali menyebut Ade Armando sebagai “antara sesat dan menyesatkan”. Hal itu masih terkait pernyataan teranyar dosen komunikasi Universitas Indonesia tersebut yang menyebut syari’at shalat tak ada dalam Al-Qur’an.


“Manusia seperti Armando ini memang ada pada dua kemungkinan. Satu, dhoollun alias tersesat. Atau dua, mudhill alias menyesatkan,” ungkap Shamsi Ali dikutip GMNEWS dari Hidayatullah.com, Sabtu (6/11/2021).


Sebelumnya, Ade Armando menyatakan bahwa tak ada perintah salat lima waktu dalam kitab suci umat Islam, Alquran. Ade menantang semua pihak untuk mencoba mencari ayat dalam Al-Qur’an yang memerintahkan Salat lima waktu.


Dalam pernyataannya, Shamsi Ali mengajak Armando untuk memakai “otak”. “Karena Al-Quran sendiri menantang: “afalaa ta’qiluun” (tidakkah kalian berotak?). Dan itu ketika seseorang merasa pintar tapi menentang kebenaran Al-Quran dan Sunnah (Islam),” ungkapnya.


Shamsi Ali juga menyebut Armando licik dan bermuka ganda bahkan berkarakter “double standard”. Di satu sisi, ia mengungkap, Armando tidak mengimani syairah, bahkan menuduh Syariah itu berbahaya bagi Indonesia dan dunia modern. Tapi di satu sisi mengakui kalau dia melaksanakan Syariah.”


Shamsi Ali mengatakan bahwa waktu-waktu sholat dalam Al-Quran itu sendiri sesungguhnya disebutkan ada 5 waktu. Hanya saja sebagaimana narasi Al-Quran dalam banyak hal, ia mengungkap, tidak menyebutkan semua masalah secara berurutan.


“Satu contoh, iman kepada Qadar itu tidak disebutkan secara berurutan dengan rukun iman lainnya di satu ayat. Melainkan di beberapa ayat lainnya,” paparnya.


Shamsi Ali mengingatkan di sinilah urgensi belajar ilmu Al-Quran (uluum al-Quran) sebelum berbicara tentang Al-Quran. “Armando saya dengar di bidang komunikasi. Karenanya wajar pintar memainkan komunikasi yang boleh jadi menyesatkan banyak orang,” ungkapnya.


Armando, ujar Shamsi Ali, sekali lagi harus paham kalau ilmu agama bukan kapasitasnya. Hal itu karena untuk memahami ayat-ayat Al-Quran, ungkapnya, tidak cukup membaca terjemahan. “Betapa bahayanya kalau saya ingin berbicara tentang kedokteran dengan sekedar membaca buku biologi.”


Shamsi Ali mengingatkan yang juga paling berbahaya adalah upaya menabrakkan komitmen agama / syari’ah dengan negara, bahkan dunia. Penyebutan syariah sebagai ancaman, menurutnya, adalah prilaku Islamofobia sebagaimana terjadi di Barat.


“Karenanya saya tetap menghimbau umat ini, termasuk umat lain, untuk berhati-hati. Ada upaya pemarjinalan agama dalam kehidupan manusia. Termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kerangka Pancasila,” tuturnya. (**)
Share on Google Plus

About Gerbang Mujahid

“Dan hendaklah di antara kamu, ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, mengajak kepada kebaikan, dan mencegah dari kemungkaran. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran:104)

0 Comments :

Post a Comment